XAU/USD Kembali Tertekan Di Pasar Asia Setelah The Fed Fokus Pada Gejolak Inflasi Dibanding Pasar Tenaga Kerja

Harga emas turun ke sekitar $3.340 per ons setelah sebelumnya mencapai
puncak dua hari lalu di dekat $3.350. Penurunan ini terjadi karena penguatan
Dolar AS dan harapan akan tercapainya kesepakatan damai antara Rusia dan
Ukraina yang mengurangi permintaan emas sebagai aset aman. Kenaikan Dolar
AS juga didukung karena banyak investor mengurangi spekulasi tentang
pemangkasan suku bunga besar-besaran oleh Federal Reserve (The Fed).

Ulasan Analisa Fundamental: Data harga produsen AS yang naik
menunjukkan inflasi masih kuat, mengurangi peluang The Fed melonggarkan
kebijakan suku bunga dengan cepat. Pembicaraan damai antara Presiden Rusia
dan Ukraina terus berjalan, membuat investor kurang tertarik pada emas.
Presiden AS dan negara-negara Eropa juga mendukung upaya perdamaian ini.
Namun, Rusia masih melakukan serangan militer ke Ukraina.
Risalah rapat The Fed memberikan petunjuk bahwa mayoritas anggota lebih
terfokus pada inflasi disbanding pasar tenaga kerja dan pengangguran. Hal itu
akan berpengaruh pada kebijakan suku bunga selanjutnya, termasuk
kemungkinan The Fed mulai menurunkan suku bunga pada September nanti.
Presiden Trump kembali menuntut The Fed segera menurunkan suku bunga,
tapi Ketua The Fed Powell tetap berhati-hati dan belum berkomitmen untuk
menurunkan bunga dalam waktu dekat. Ini berpengaruh positif terhadap dolar.

Ulasan Analisa Teknikal: pada perdagangan Rabu, harga emas naik di pasar
AS jelang risalah FOMC. Namun berbalik turun setelah the Fed Kembali
menekankan komitmen mereka pada fokus inflasi disbanding pasar tenaga kerja.
hari ini naiknya harga emas tertahan di Resistance $3323, $3332 hingga $3342.
Sementara supportnya di level $3338, $3329, $3317 hingga $3300 Range
pergerakan pasar diperkirakan dalam rentang antara $3352.50 hingga $3300.40.
Kamis dini hari Pasar juga akan terfokus pada Jackson Hole Symposium.