- by A.M. Capital
- Mar 05, 2025
5 Strategi Manajemen Risiko yang Wajib Diketahui Setiap Trader
Trading forex merupakan salah satu jenis instrumen investasi yang cukup digemari masyarakat Indonesia. Instrumen ini dapat menjadi peluang untuk meraih keuntungkan, namun juga tetap memiliki risiko yang tidak dapat dihiraukan begitu saja. Tidak jarang kita kerap mendengar banyak orang yang mengalami kerugian yang cukup signifikan dalam dunia trading, oleh karena itu ada baiknya untuk memahami dan menerapkan manajemen risiko sebelum menginvestasikan uang di forex, untuk mencapai kesuksesan jangka panjang pada portofolio trader, khususnya trader pemula. Tanpa strategi manajemen risiko yang baik, bukan tidak mungkin trader akan kehilangan seluruh modalnya tanpa menikmati untungnya sama sekali. Oleh karena, kami akan merangkum apa saja strategi manajemen risiko yang wajib diketahui, Simak penjelasannya berikut ini!
1. Gunakan Rasio Risk-Reward yang Seimbang
Salah satu kunci penting dalam trading adalah memastikan bahwa peluang keuntungan lebih tinggi dibandingkan risiko yang mungkin terjadi. Rasio risk-reward mengukur seberapa besar risiko yang diambil dibandingkan dengan potensi profit yang diharapkan. Contohnya, jika kamu bersedia mengambil risiko Rp 100.000 untuk peluang meraih Rp 300.000, rasio tersebut adalah 1:3.
Bagi pemula, sangat dianjurkan menggunakan rasio minimal 1:2. Ini berarti, setiap Rp 1 yang diinvestasikan akan memiliki target keuntungan sebesar Rp 2. Dengan pendekatan ini, meskipun tidak semua transaksi menghasilkan keuntungan, kamu tetap berpeluang menutup kerugian dan meraih profit secara keseluruhan.
Selain itu jika kamu sudah memahami risk-reward ratio bisa sangat membantu dalam mengambil keputusan saat trading. Jika dalam beberapa kali transaksi kamu mengalami loss, tetapi rasio reward lebih besar daripada risk, maka dalam jangka panjang kamu tetap bisa mendapatkan profit.
2. Tetapkan Stop-Loss dan Take-Profit
Stop-loss dan take-profit adalah tools wajib yang harus digunakan oleh setiap trader. Stop-loss membantu membatasi kerugian dengan menutup posisi secara otomatis ketika harga bergerak melawan prediksi. Sementara take-profit memastikan kamu mengambil keuntungan saat harga mencapai target yang diinginkan.
Contohnya, jika kamu membuka posisi buy pada EUR/USD di harga 1.1000, kamu bisa menetapkan stop-loss di 1.0950 dan take-profit di 1.1100. Dengan begitu, kamu sudah memiliki rencana yang jelas sebelum memasuki pasar.
Jika sudah menentukan titik stop-loss dan take-profit maka penting juga untuk memperhitungkan volatitas pasar. Gunakan trailing stop untuk menyesuaikan stop-loss secara otomatis jika harga bergerak sesuai dengan harapan anda. Dengan ini, kamu bisa mengamankan profit sambil tetap meminimalkan resiko loss. Berikut Penjelasan Tentang Trailing-stop - FOREXIMF
3. Diversifikasi Portofolio
Seperti pada prinsip awal dalam investasi hal yang harus diterapkan adalah dengan tidak menyimpan semua aset dalam satu keranjang. Inilah yang dimaksud dengan diversifikasi portofolio. Banyak trader pemula melakukan kesalahan dengan menaruh seluruh modal mereka pada satu instrumen pair mata uang. Sebagai gantinya sebaiknya sebarkan investasi anda ke beberapa instrumen yang berbeda.
Diversifikasi dapat membantu mengurangi dampak kerugian jika aset yang anda investasikan mengalami penurunan harga. Sebagai contoh, selain trading forex kamu bisa mencoba instrumen lain seperti emas, saham, atau kripto. Dengan memiliki beberapa aset dalam portofolio , resiko trading anda bisa dapat lebih terkendali.
Namun, perlu diingat juga bahwa diversifikasi harus dilakukann dengan perhitungan matang. Jangan asa menaruh investasi di berbagai aset tanpa memahami bagaimana cara kerja masing masing instrumen tersebut. Pastikan kamu telah melakukan riset terlebih dahulu sebelum berinvestasi. Berikut Cara Melakukan Diversifikasi yang Benar - OCBC
4. Kelola Emosi dan Disiplin dalam Trading
Emosi seperti ketakutan dan keserakahan sering menjadi musuh terbesar trader. Ketika pasar bergerak tidak sesuai prediksi, trader pemula cenderung panik dan menutup posisi terlalu cepat. Sebaliknya, saat profit, mereka sering tergoda untuk terus menahan posisi tanpa memperhatikan tanda-tanda reversal.
Untuk mengatasi hal ini, tetapkan aturan trading yang jelas dan patuhi aturan tersebut. Jangan biarkan emosi mengambil alih keputusan tradingmu. Selain itu, kamu bisa melatih untuk mengendalikan emosi dengan menggunakan akun demo terlebih dahulu, dengan ini kamu bisa melakukan trading tanpa khawatir kehilangan uang.
5. Gunakan Lot Size yang Sesuai dengan Modal
Lot size menentukan besarnya posisi yang kamu buka dalam trading. Bagi pemula, disarankan untuk menggunakan lot size kecil, seperti micro lot (0,01) atau mini lot (0,1), terutama jika modal terbatas.
Misalnya, dengan modal $100, menggunakan 1 lot standard bisa sangat berisiko karena pergerakan kecil saja sudah bisa menghabiskan modalmu. Dengan lot size kecil, kamu bisa bertahan lebih lama di pasar dan belajar tanpa tekanan yang besar.
Kesimpulan
Manajemen risiko bukanlah hal yang bisa diabaikan dalam trading forex. Dengan menerapkan strategi seperti menggunakan rasio risk-reward, stop-loss, diversifikasi, dan mengelola emosi, kamu bisa mengurangi risiko dan meningkatkan peluang sukses.
Trading bukanlah jalan pintas untuk menjadi kaya, tetapi jika dilakukan dengan strategi yang tepat, trading bisa menjadi sumber keuntungan yang stabil. Mulailah dengan memahami dan menerapkan strategi manajemen risiko agar perjalanan tradingmu lebih aman dan menguntungkan
Bagi kamu yang baru memulai, Octa Investama Berjangka menyediakan platform trading yang aman dan edukatif untuk membantu kamu belajar dan berkembang sebagai trader. Yuk, mulai trading dengan bijak dan terapkan manajemen risiko dari sekarang. Selamat mencoba dan tetap bijak dalam berinvestasi!